AKU IZIN TIDUR LEBIH AWAL

8651fab6ef062fecf9ff00c44d7743c5

Sudah sejak pagi degup di jantungku berirama tak karuan. Aku sesak, merasakan setiap detaknya ikut berdentum-dentum keras di bagian belakang kepalaku. Aku pun segera tahu, inilah satu hari yang kerap kali terjadi, dimana aku tak berdaya dan akan dengan mudahnya diremuk bahaya. Tubuhku lemas, hati ini seperti diremas, sementara dunia di sekelilingku tiba-tiba membengis, seakan sekecil apapun interaksi yang terjadi akan dengan mudah menghantamku jatuh.

Sorenya aku kembali ke kamarku, terkulai di ranjang dengan kedua tungkai yang kaku. Nafasku kian terpacu tatkala kegelapan merayap di setiap jengkal tubuhku. Bersamaan dengannya, cuplikan-cuplikan kematian kini berputar tanpa henti. Aku mengerang, meracau butuh pertolongan. Namun jika pun pertolongan datang, apa yang harus aku katakan? Apa pula yang harus dilakukan?

Pada akhirnya semua itu tetaplah sesuatu yang hanya terjadi di kepalaku.

Maka dalam redupnya ruangan, aku terbaring disergap kengerian. Tapi aku hanya mampu berkata, “aku izin tidur lebih awal.”

Leave a comment